Rohil Bebas dari Vaksin Palsu

Rohil Bebas dari Vaksin Palsu
bupati rohil

BAGANSIAPIAPI (RA) - Bupati Rokan Hilir H Suyatno menyatakan bahwa di Rokan Hilir tidak ditemukan vaksin palsu. Karena itu masyarakatnya dan orang tua balita jangan ragu berobat baik ke rumah sakit, Puskesmas, pustu baik negeri maupun swasta.

Hal ini dikatakan Bupati H Suyatno usai memimpin rapat koordinasi dengan menghadirkan para pimpinan Rumah sakit, Pimpinan Puskesmas, Pimpinan pustu, para dokter, Bidan, Perawat se-Rokan Hilir di lantai empat kantor Bupati Rokan Hilir Senin, (18/7).

Bupati mengakui bahwa dampak dari isu vaksin palsu berdampak buruk kepada program imunisasi yang telah dicanangkan oleh Pemerintah. Bupati menghimbau kepada jajaran dilingkungan Dinas kesehatan untuk lebih giat dan gencar memberi pemahaman kepada masyarakat agar jangan takut melaksanakan atau membawa anaknya pergi berimunisasi.

"Tapi sebelumnya saya harus minta kepada petugas itu sendiri agar paham dulu, apakah vaksin itu asli atau palsu sebelum kita memberi pemahaman kepada masyarakat, termasuk saya sendiri, tak ngerti sayo doh, palsu atau tidak," ujar Suyatno saat memimpin rapat.

Bupati memberikan solusi agar Dinas kesehatan, dan pimpinan Rs dan Puskesmas mengenalkan kepada jajarannya ciri dan bentuk vaksin asli dan bukan palsu. Sebab pada suatu nanti apabila terjadi hal yang tidak diinginkan agar bisa cepat tanggap dan berkoordinasi dengan pimpinannya.

"Tapi kalau petugas itu sendiri tidak mengerti membedakan vaksin asli dan palsu ini akan tidak baik, dampaknya kurang bagus. Sebab konsumen dilindungi UU, maka sanksi nya para perawat dan Dokter sangat berat menerima sanksi tersebut," ujarnya.

Bupati mengaku bahwa ibuk-ibuk yang memiliki balita sangat ragu dan takut untuk membawa anak-anaknya berimunisasi atas polemik terjadinya peredaran Vaksin palsu. "Bila anak diimunisasi biasanya demam tu, nah nanti hati-hati kita kalau dikata akibat vaksin palsu," katanya.

Bupati menambahkan bahwa isu beredarnya vaksin palsu terjadi di pulau jawa, namun tidak tertutup kemungkinan bisa saja merambat ke pulau sumatra. "Karena berdasarkan hasil dilapangan baik itu dari berbagai pihak dilingkungan kesehatan kita dan DPRD kita bebas dari peredaran vaksin palsu," imbuhnya. (Zaini)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index