Diet baru ini bisa buat Anda awet muda!

Diet baru ini bisa buat Anda awet muda!
Ilustrasi diet ekstrem

RAGAM (RA) -  Banyak orang yang menjalani diet demi berat badan dan lingkar pinggang yang lebih ramping. Namun di antara mereka yang menjalani pola makan teratur dan mengikuti berbagai kaidah diet, banyak yang sebenarnya hanya menjalaninya demi memelihara kesehatan.

Dari berbagai diet yang mengatur pola makan seimbang, hingga yang ekstrem, semua menghasilkan suatu tujuan tertentu. Bahkan ada sebuah jenis diet yang dapat membuat kita lebih 'kebal' terhadap penuaan. Tentu saja dengan menghindari penuaan, tubuh kita juga tak rentan terkena berbagai penyakit seperti kanker, serangan jantung dan diabetes. Berita baiknya, berbeda dengan menu diet kebanyakan, diet ini cukup mudah dilakukan.

Dilansir dari Business Insider, diet ini bisa dilakukan dengan memakan menu dengan takaran kalori yang spesifik selama 5 hari berturut-turut, yang dilakukan selama sebulan sekali. Diet yang menurut para ilmuwan disebut Fast Mimicking Diet atau FMD ini, melalui berbagai penelitian dapat memperlambat proses penuaan.

Seorang partisipan dalam studi ini, Peter Bowes, menulis di laman Mosaic bahwa para ilmuwan lebih merujuk kegiatan ini sebagai sebuah 'investasi' masa depan, lebih dari sekedar diet. pengaturan pola makan ini dapat memulai proses regenerasi yang dapat meningkatkan kesehatan dan umur panjang. Selain itu, resiko kanker akan lebih rendah, sistem imun akan lebih kuat, kemampuan kognitif yang meningkat, serta seumur hidup tak akan tersentuh diabetes.

Dalam melakukan diet ini, berat badan juga akan menurun. Namun hal ini bukanlah faktor yang penting ketimbang berbagai hal yang kita tuai di masa depan yang akan kita dapat rutin menjalani diet ini.

Diet ini sangat sederhana dan mudah. Setiap lima hari berturut-turut setiap bulannya, kita harus membatasi konsumsi kalori hingga dua per tiga dari kalori yang biasa kita konsumsi. Di hari pertama, kita harus mengonsumsi hanya 1.090 kalori, yang terdiri dari 10 persen protein, 56 persen lemak, 34 persen karbohidrat. Di dua hari selanjutnya, kita bahkan harus mengonsumsi hanya 725 kalori yang terdiri dari 9 persen protein, 44 persen lemak, dan 47 persen karbohidrat. Semua karbohidrat dalam menu diet ini harus berbentuk sayuran.

Dalam partisipasinya di studi ini, Bowes menulis bahwa banyak partisipan yang mengalami sakit kepala hebat dan dehidrasi. Secara mental, Bowes sendiri merasa dirinya keletihan dan kurang fokus. Namun setelah selesai dalam 5 hari ini, kita dibolehkan untuk memakan apapun yang biasa kita makan secara normal. Karena sangat sedikitnya makanan yang masuk ke tubuh kita, diet ini disebut 'fasting-mimicking' atau menyerupai puasa.

Dalam studi ini, partisipan diharuskan melakukan diet ini selama 3 bulan berturut-turut. Namun menurut Professor Valter Longo, seorang Profesor Gerontology dan Biological Science dari USC Longevity Institute, dirinya dan para ilmuwan lain percaya bahwa seseorang akan mendapat keuntungan dari diet ini jika dilakukan rutin dalam 3 atau 4 bulan setahun.

Dalam studinya, partisipan dalam diet ini mendapat efek yang signifikan. Para partisipan tercatat mengalami penurunan dalam jumlah hormon yang membuat tubuh sensitif terhadap insulin, serta tubuh lebih baik dalam mengontrol kadar gula. Tak hanya itu, berat badan juga terpelihara dengan hanya melakukan diet ini.

Temuan baru ini belum terbukti secara luas karena masih sangat baru dan belum ada yang melakukannya dalam jangka waktu yang panjang. Hal ini belum bisa jadi konklusi karena baru sedikitnya sampel kasus. Namun hal ini tak ada salahnya dicoba, dan sangat layak dipraktikkan asal kita tidak 'balas dendam' di 25 hari setelahnya.

Tertarik mencoba?

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index