Staf Ahli Menteri LKH Kunjungi Siak

Staf Ahli Menteri LKH Kunjungi Siak
Alfedri bersalam salaman dengan wali murid ponpes Gontor Putra kampus 14 saat usai acara buka bersama

SIAK (RA) - Bertempat di ruang Pucuk Rebung, Pemerintah Kabupaten Siak menerima kunjungan kerja Deputi Bidang Litbang Badan Restorasi dan staf khusus Menteri LKH RI, Hanni Adiyati dan Deputi Bidang Penelitian dan Pengembangan BRG, Dr Haris.

Kedatangan rombongan staf khsusus menteri LKH ini disambut Wakil Bupati Siak Drs H Alfedri MSi didampingi Sekdakab Siak Drs HTS Hamzah MSi dan sejumlah pejabat eselon dilingkungan Pemerintah Daerah.

Wakil Bupati Siak Drs H Alfedri MSi dihadapan staf ahli menteri memaparkan, penduduk Kabupaten Siak berjumlah 400 ribu jiwa lebih yang menghuni 131 Kampung dan kelurahan. Sedangkan kondisi lahannya lebih dari 53 persen merupakan lahan gambut yang dikuasai oleh beberapa perusahan besar yang bergerak di bidang perkebunan. Hanya sebagian kecil saja lahan gambut di daerah ini yang dimiliki oleh masyarakat.

Dari study kelayakan beberapa langkah juga telah dicetuskan oleh Pemerintah daerah dengan mengedepankan agar lahan gambut daerah ini terbebas dari tindak kebakaran lahan. Sebagai antifasi telah disediakan embung untuk menangani terjadinya kebakaran dan menanam sejumlah tanaman seperti karet dan sebagainya.

"Dan sesuai dengan PP no 15 tahun 2000 tentang penyelenggara tata kelola lahan gambut yang menjadi perhatian serius oleh Pemerintah daerah. Berbagai jurus terus kita upayakan agar bisa mengelola lahan gambut tersebut," Sebut Alfredri.

Sementara itu, Badan Restosai Gambut, Dr Haris menyampaikan kebijakan nasional tentang upaya mengelola lahan gambut agar bisa terselamatkan.

Sehingga dalam mengelola lahan gambut ini harus bisa di singkronisasikan dengan kebijakan nasional yang telah dicetuskan  oleh Pemerintah pusat

"Restorasi ini hanya berumur lima tahun, makanya dalam kurun waktu itu persoalan penanganan lahan gambut harus bisa dituntaskan dan memperoleh hasil yang  positif. tugas BRG hanya mengkoordinasikan dan memfasilitasi restorasi gambut pada Provinsi Riau dan sejumlah Provinsi lainya dengan menyusun berbagai langkah terhadap pemanfaatan lahan gambut," pungkasnya.

Dari data yang ada, hampir 900 ribuan hektar lahan gambut dimiliki oleh Provinsi Riau. Jika ini bisa dimanfaatkan secara baik, maka akan membuka mata dunia bahwa Riau bisa.

"Makanya lahan gambut ini jangan sampai terusakan dengan asap dan api. Ini harus diamankan lewat sentuhan restorasi yang harus kita keroyok secara bersama," ucapnya. (JAS)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index