Jika Sakit, Diskes Himbau Masyarakat Untuk Cerdas Memilih Pengobatan Medis

Jika Sakit, Diskes Himbau Masyarakat Untuk Cerdas Memilih Pengobatan Medis
ilustrasi

PEKANBARU (RA) - Melihat situasi dan kondisi saat ini, banyak ditemukan bisnis dibidang kesehatan non medis atau yang lebih akrab didengar praktir pengobatan alternatif di Kota Pekanbaru.

Ironisnya lagi, sebagaian praktik pengobatan alternatif tersebut tidak dilengkapi dengan surat izin praktek atau surat tanda daftar praktek yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota(Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, Helda S Munir mengakui jika Pekanbaru ini merupakan kota tujuan investasi. Namun investasi yang ditanam ini haruslah sehat dan tidak seperti saat ini. Dimana banyak praktek pengobatan altenatif dengan tenaga pengobatan dari luar Indonesia, seperti China dan India.

"Bahkan tenaga pengobat di praktik pengobatan alternatif ini tidaklah orang-orang yang memiliki keahlian di bidang kesehatan. Ditambah lagi, mereka juga menggunakan alat medis yang belum ada jaminan sterilnya. Hal ini sangat merugikan dan berbahaya bagi masyarakat," katanya.

Helda juga meminta kepada  kalangan media, baik itu media cetak maupun TV lokal untuk berhati-hati dalam menerima tayangan iklan.  Karena ini akan berdampak kemasyarakat yang memilih pengobatan alternatif dari pada medis.

"Sebanarnya kita sudah kirim surat sama media TV lokal untuk stop menanyangkan iklan praktik pengobatan alternatif ini. Namun sampai saat ini belum ada tanggapan,"paparnya.

Ketika ditanya terkait jumlah pengobatan alternatif yang terdata di Diskes Pekanbaru saat ini, Helda menambahkan jika jumlah pengobatan non medis yang sudah  terdaftar baru sekitar 300.

"Yang terdaftar di Diskes hanya 300 pengobatan alternatif, jumlah ini masih sedikit jika dibandingkan keberadaan mereka saat ini. Disamping itu, kita juga sudah melakukan pembinaan. Tetapi, sampai saat ini belum ada respon. Sebanarnya kita bisa melakukan eksekusi melalui aparat. Namun hal ini tidak dilakukan, karena kita masih ingin persuasif, "ungkapnya, ketika ditemui, Selasa (14/6) diruang kerjanya.

Helda menghimbau kepada masyarakat untuk cerdas dan jangan memilih pengobatan alternatif sebagai tempat berobat jika sakit. Tetapi pilihlah pengobatan medis meskipun dinilai lamban dan butuh proses.

"Masyarakat diminta untuk memilih jalur medis jika ingin berobat, karena lebih terjamin keamanannya dan jika terjadi apa-apa ada payung hukumnya. Hal ini berbeda dengan pengobatan alternatif yang tidak memiliki kekuatan hukum, jika ada malpraktek," tutupnya. (YAN)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index