SIAK (RA) - Pelabuhan Tanjung Buton merupakan gerbang masuk yang cukup terbuka bagi orang asing. Hal ini dinilai rawan terjadinya tindak kejahatan. Untuk itu perlu dijaga super ketat sebagai upaya mengantisipasi kemungkinan yang tidak diinginkan.

Untuk itu, guna mendeteksi secara dini kemungkinan yang terjadi, dibentuk Tim oleh pihak imigrasi. Satu personil ditempatkan untuk memantau orang asing yang lewat disana. Hal ini disampaikan Kepala Imigrasi Cabang Siak, Sjacril saat rapat kominda, Selasa (31/5)

Dengan masuknya masyarakat ekonomi asean yang sudah berjalan saat ini, pihak imigrasi juga akan membentuk timpora dari berbagai unsur yang ada sebagai upaya menekan kebebasan orang asing masuk ke Daerah ini.

"Dari data yang ada, sudah lebih dari 15.000 orang asing masuk  ke Indoensia. Dengan demikian berarti mereka sudah punya izin dan mungkin saja dari jumlah itu ada yang ingin bekerja ke daerah ini," katanya.

Memang beberapa waktunya lalu sebelum dirinya menjabat sebagai kepala imigrasi Siak, daerah ini sempat kecolongan terhadap keberadaan tenaga kerja asing. Untuk itu dia berharap kedepannya hal seperti itu tidak terulang.

Dia juga menyebutkan di Kabupaten Siak ada sebanyak 400 tenaga kerja asing yang mengabdi di sejumlah perusahaan yang ada. Untuk itu pihaknya akan terus memantau perkembangan TKA tersebut. Seperti soal legalitas administrasi para TKA apakah masih berlaku atau tidak. (JAS)