Pedasnya mulut Ahok buat Rustam mundur sebagai wali kota Jakut

Pedasnya mulut Ahok buat Rustam mundur sebagai wali kota Jakut
rustam - ahok

NASIONAL (RA) - Perseteruan antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan anak buahnya, Wali Kota Jakarta Utara, Rustam Effendi berakhir. Rustam akhirnya memilih mundur dari jabatannya.

Perseteruan ini berawal ketika Ahok menuding Rustam tak becus dalam menyelesaikan proyek penanggulangan banjir. Kegeraman Ahok terhadap Rustam ini langsung disampaikan dalam rapat penanggulangan banjir bersama jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lainnya.

Selain itu, dengan nada tinggi Ahok juga menyindir Rustam yang mendukung Yusril Ihza Mahendra sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Belum selesai, Ahok juga menyebut Rustam memiliki 'geng' yang di dalamnya terdapat perkumpulan pejabat yang hobi main golf.

Menurut Ahok, perkumpulan main golf ini menentukan apakah seorang pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta dapat naik pangkat atau tidak. Jika tidak bisa bergabung, jangan harap jabatan akan naik ke level yang lebih tinggi.

"Pejabat kalau enggak bisa main golf, enggak bisa naik pangkat. Saya kan banyak intel. Sudah janjian mau main golf termasuk salah satunya dia (Rustam)," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (25/4).

Ahok mengaku banyak mendapat informasi mengenai geng perkumpulan main golf ini. Saefullah yang saat ini duduk sebagai Sekretaris Daerah DKI Jakarta dan Heru Budi Hartono, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta, tidak bisa bermain golf.

"Dulu jangan harap (naik pangkat) kalau enggak bisa main golf di Jakarta mau naik pangkat. Karena gubernur golf, jadi dia (Rustam) ada geng," ungkapnya.

Meski begitu, Ahok tak mempersoalkan Rustam punya hobi main golf, tetapi pekerjaan adalah hal utama dan selesai dengan baik.

"Eh lu (Rustam) mau main golf ya main, tapi kerjaan lu beres. Dia (Rustam) bilang, saya main dua kali dan kalau seminggu sekali boleh. Saya kasih uang Rp 50 juta dari uang operasional jangan buat main golf ya, ini buat kawinan warga," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (25/4).

"Saya enggak masalah kamu mau main golf kek, mau mijit kek, mau ke mana itu hak anda. Tapi kerjaan harus beres, saya enggak masalah," tambahnya.

Tak terima dengan tudingan Ahok, Rustam Effendi akhirnya mengundurkan diri. Kepala Badan Kepegawaian Daerah, Agus Suradika membenarkan kabar tersebut.

Agus mengatakan Rustam mengajukan surat pengunduran diri kepada Gubernur DKI Jakarta dengan tembusan ke bagian BKD. Namun, dia tidak mengetahui secara pasti alasan Rustam mundur dari jabatannya.

"Tembusannya permohonan sudah diterima. Mengajukan surat. BKD terima tembusannya. Diajukan ke gubernur. Enggak disebut alasannya, mundur saja," kata Agus saat dihubungi, Senin (25/4).

Sebelumnya, Rustam pun curhat di akun Facebook pribadinya dan membantah semua yang dituduhkan kepada dirinya. Dia pun menilai pernyataan Ahok bahwa dia bersekutu dengan Yusril itu sangatlah menyakitkan.

"Saya nyatakan bahwa tuduhan saya bersekutu dengan Pak Yusril adalah tidak benar," ujar Rustam melalui postingan di akun Facebook miliknya, Sabtu (23/4).

Melalui postingan itu, Rustam menjelaskan, sebagai seorang bawahan, wajar saja jika dia ingin dihargai dalam bekerja. Menerima kritik pedas pun memang umum didapatkan oleh seorang bawahan demi meningkatkan kinerja.

Namun dia mengaku mengaku kecewa dengan tuduhan Ahok atas segala kinerjanya. Bahkan dia menilai apa yang dilakukan Ahok sama saja dengan fitnah.

"Selaku bawahan saya juga mengharapkan ucapan terima kasih dari pimpinan atas hasil kerja yang dilakukan, tetapi jika itu (apresiasi) tidak ada tidaklah mengapa dan saya akan terus melaksanakan tugas berikutnya dengan semangat. Berbeda dengan tuduhan yang menjurus fitnah apalagi yang keluar dari mulut pimpinan adalah sesuatu yang menyakitkan," ujarnya.

Ketika dikonfirmasi tentang tulisannya di media sosial, Rustam membenarkan jika tulisan tersebut merupakan curahan hati dirinya. Namun Rustam tak ingin buka-bukaan dan memilih diam soal postingannya itu.

"Benar. Maaf tidak untuk saat ini," kata Rustam melalui pesan singkat, Senin (25/4).

Rustam bahkan beralasan dirinya masih panas dengan tudingan Ahok yang dinilai tak beralasan itu. Kendati begitu, dia mengakui postingan itu benar ditulisnya.

"Jangan sekarang ya. Nanti saja, saya masih panas ini suasana. Belum saat yang tepat. Tunggu ya," tegas Rustam. (merdeka.com)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index