Ini Kata Walikota Terhadap Sosok Kartini

Ini Kata Walikota Terhadap Sosok Kartini
walikota pekanbaru DR Firdaus

PEKANBARU (RA) - Saat ini para wanita patut berbangga hati, pasalnya mereka sudah bisa memperoleh hak untuk mengenyam pendidikan dan pekerjaan layaknya kaum lelaki. Hal ini tidak lepas dari sosok R. A Kartini pada zaman dahulu.

Sebagai mana diketahui, Kartini merupakan pejuang perempuan Indonesia yang begitu gigih memperjuangkan hak-haknya kaum hawa agar setara dengan pria. Disamping itu tetap melaksanakan  peranya sebagai seorang wanita atau istri didalam keluarganya. Perjalanan untuk memperoleh ini bukanlah yang mudah untuk dia tempuh. Sehingga perempuan Indonesia bisa pandang sebelah mata dan tidak mudah dilecehkan, serta hanya dianggap sebagai bunga rumah saja,

Wali Kota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT ketika ditanya tentang sosok RA Kartini, mengatakan bahwa Dia merupakan pejuang wanita yang sudah mengangkat hak-haknya pada zaman penjajahan kolonial.  

"Dengan adanya Kartini ini, maka perempuan indonesia dapat pula berprestasi, dan berdiri sama seperti kaum pria. Disamping sebagai pejuang wanita, dia juga sebagai istri dan panutan dalam sebuah keluarga.  Sehingga garis keturunanya menjadi masa depan yang lebih baik," ujar Wako, Kamis(21/4).

Firdaus menambahkan, jika Kartini bukan saja merupakan sosok pejuang perempuan yang sudah gigih mengangkat martabat dan hak-hak para perempuan, namun juga seorang istri dan ibu.

"Untuk itu, dengan peringatan hari kartini, saya sebagai Wali Kota Pekanbaru mengucapkan terima kasih dan bangga dengan perjuangan Kartini dimasa lalu," ucapnya.
 
Menurut Wali Kota Pekanbaru, perempuan saat ini lebih leluasa jika dibandingkan pada zaman yang belum ada kebijakan yang datang dari seorang kartini. Perempuan yang mempunyai martabat tinggi dibandingkan masa sebelum kartini ada, namun setelah semua menjadi lebih baik. Sikap yang kartini berikan kepada kaum wanita dengan nilai yang baik menjadi buruk pada ketika kartini sudah tiada.

"Banyak mereka yang leluasa mengatasnama peran kartini. Sehingga wanita berpikir jika mereka berhak melakukan dan lebih mengutamakan karirnya serta melupakan dirinya sebagai seorang perempuan. Ini jelas bukan mencerminkan ajaran yang dilakukan oleh kartini," ujarnya.
 
Banyak cerminan perempuan zaman sekarang yang melupakan ajaran kartini dan lihatlah pergaulan mereka dan pakaian yang mereka pakai tak seperti apa yang kartini lakukan. Hal ini bukan kerena pakai kebaya, namun ciri seorang perempuan yang memiliki harga diri dengan cara berpakaian sopan.

"Bagi kaum perempuan saat ini, hari Kartini hanya diingat jika mereka ingat kebaya dan kain. Namun pada. hakekatnya kartini tidak pernah mengajarkan mereka seperti itu, karena hadirnya dia untuk membuat kaum perempuan terangkat marwahnya dari keterpurukan bukan malah dibuat buruk lagi seperti saat ini. Pasalnya banyak dari kaum perempuan yang telah menyalahgunakan ajaran kartini," terangnya.

Dilanjutkan Firdaus, betapa sedihnya Ibu Kita kartini disana. Jika apa yang telah dilakukan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan utuk bisa perempuan indonesia menjadi perempuan yang berprestasi, berilmu dan tetap pada posisinya sebagai perempuan yang memiliki sopan santun, Akhlak mulai dan berbakti kepada keluarga dan nusa dan bangsa.

"Dalam ajaran islam juga disebutkan perempuan itu mendapatkan posisi yang sangat mulia. Perempuan atau wanita adalah tiang Negara. Kalau wanitanya baik, insyaallah negara akan baik. Tapi kalau perempuannya tak baik, maka tunggulah masa kehancuran itu," tutupnya.


Laporan : YAN

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index