Genjot PAD, Dewan Harapkan Eksekutif Tidak Main-Main

Genjot PAD, Dewan Harapkan Eksekutif Tidak Main-Main
tengku azwendi

PEKANBARU (RA) - Realiasasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Pekanbaru dari sektor pajak di triwulan pertama tahun 2016 ini masih rendah, bahkan sangat jauh dari target yang ditargetkan sebesar Rp 100 miliar.

""Ada beberapa aspek yang harus menjadi fokus utama, saya harap tahun ini eksekutif tidak main-main seperti yang terjadi ditahun kemarin. Target per triwulan pastinya menjadi patokan untuk mencapai target di akhir tahun," ucap Ketua Komisi II Tengku Azwendi Fajri kepada wartawan, Kamis (21/4/2016).

Menurut Politisi Demokrat ini, belum tercapainya PAD tersebut, disebabkan karena Dispenda belum maksimal menggali potensi pajak, serta belum mengerahkan SDM sesuai tupoksi yang sebenarnya dengan baik.

"Dispenda itu tau potensi pajak di Kota Pekanbaru ini, tidak hanya dari sektor Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dan Pajak Penerang Jalan (PPJ) saja. Tapi masih ada pajak restoran, hotel, reklame, tempat hiburan dan sebagainya. Setidaknya ada 13 sektor pajak di Kota Pekanbaru ini. Sudah pasti kalau itu bisa di optimalkan jangankan target, lebih dari target itu bakal dapat," tuturnya.

Disamping itu Azwendi juga meminta kepada SKPD yang ada di Kota Bertuah untuk bersungguh-sungguh dalam mengelola PAD yang ada, disektor masing-masing. Ia memastikan hal itu, bukanlah sebuah hambatan untuk meningkatkan PAD secara maksimal.

"Disini yang kita harapkan, agar para seluruh kepala SKPD, dapat profesional dalam mengemban tugasnya untuk memajukan pembangunan di Pekanbaru, meskipun anggaran dari pusat yang kita harapkan untuk membantu tidak kunjung turun," pungkasnya.

Untuk diketahui, hingga triwulan pertama ini, Dispenda Kota Pekanbaru melalui kepala dinasnya Yuliasman, mengaku baru mendapatkan PAD dari sektor pajak hanya sekitar Rp 80 miliar. Padahal sebelumnya pihaknya menargetkan pada triwulan pertama ini sebasar Rp 100 miliar.

PAD dari sektor BPHTB dan PPJ merupakan yang paling banyak memberikan pemasukan. Angka itu baru 13 persen dari target Rp 680 miliar pertahunnya.


Laporan : DWI

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index