Respons Penyanderaan, Panglima TNI Siapkan Pasukan di Tarakan

Respons Penyanderaan, Panglima TNI Siapkan Pasukan di Tarakan
PPRC TNI

NASIONAL (RA) - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyatakan Pemerintah Indonesia tegas menyikapi penyanderaan warga negara Indonesia (WNI) untuk kedua kalinya oleh Kelompok Bersenjata Abu Sayyaf Filipina.

"Saya datang ke sini (Tarakan, Kalimantan Utara) adalah instruksi Presiden Joko Widodo untuk menyikapi secara tegas soal penyanderaan kedua terhadap WNI oleh Kelompok Abu Sayyaf (Filipina)," ujarnya dalam keterangan pers, Selasa (19/04/2016).

Didampingi KSAD Jenderal TNI Mulyono, KSAU Marsekal TNI Agus Supriatna, Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi, Danjen Kopassus Mayjen TNI M. Herindra, Dankormar Mayjen TNI (Mar) Buyung Lalana, Dankorpaskhas Marsda TNI Adrian Watimmena, dan Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman, Panglima TNI mengecek kesiapan pasukan AD, AL, AU dan Brimob yang tergabung dalam Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Pangkalan Udara Tarakan, Kalimantan Utara, 18 April.

Kepada awak media, Panglima TNI mengatakan Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar TNI mempersiapkan pasukan untuk dikerahkan setiap saat dan genting sehubungan dengan penyanderaan WNI oleh kelompok bersenjata Filipina di perairan negara itu.

Gatot Nurmantyo juga menegaskan bahwa maksud kedatangannya di kota itu untuk melakukan analisa dan kesiapan pasukan elit itu di Kota Tarakan yang sangat dekat dengan wilayah perbatasan RI-Malaysia-Filipina yang menjadi lokasi penyanderaan WNI itu.

"Saya datang untuk mengecek kesiapan semuanya. Saya tidak bisa jelaskan tempatnya dimana dan bentuk latihannya seperti apa. Latihan ini hanya untuk prajurit agar terbentuk feeling, sehingga suatu saat TNI disiapkan untuk berangkat, dan berdasarkan sejarah tidak ada yang gagal, kita harus optimistis," katanya.

Panglima TNI juga mengatakan jumlah pasukan yang dikerahkan (TNI AD, TNI AL, TNI AU dan Kepolisian) berkisar ratusan, tidak sampai ribuan, sesuai dengan fungsi dan profesionalisme masing-masing, tergantung operasinya.

Terkait perkembangan upaya pembebasan yang dilakukan Angkatan Bersenjata Filipina, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menuturkan bahwa sampai sekarang ini mereka (AB Filipina) masih melaksanakan operasi.

"Kalau mereka minta bantuan kita, dengan puji syukur, saya langsung berangkatkan. Pasukan saya sudah nunggu saja, sudah tanya kapan dia berangkat," pungkasnya. (rimanews)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index