PEKANBARU (RA)- Meski Pemerintah Provinsi Riau sudah berniat untuk menghibahkan pengelolaan Pasar Cikpuan ke Pemerintah Kota Pekanbaru. Tampaknya Pemko menyerah tidak sanggup mengelola kelanjutan pembangunan pasar ini. Pasalnya keterbatasan dana yang dimiliki pemko di APBD selain juga ingin mencari keuntungan.

Walikota Pekanbaru Firdaus MT, saat di tanyakan kepastian hal ini mengakui, Pemko kedepan hanya akan melanjutkan pembangunan pasar ini jika Pemko memperkirakan akan mendapatkan keuntungan dari Cikpuan.

"Prinsipnya Kita ingin semua untung, Kalau Cikpuan itu kita lanjutkan pembangunannya dengan APBD, itu sudah jelas merugi, Kita khawatir tiap tahun akan ada subsidi untuk pasar ini, dengan demikian APBD akan terkuras hanya untuk mengurus pasar itu," ujar Firdaus.

Ia juga memprogramkan kedepan bagaimana lahan pasar Cikpuan itu kedepan bisa memberikan keuntungan. Oleh karena itu pemko akan memikirkan bagaimana cara terbaiknya apakah harus mengundang investor untuk melanjutkan pembangunan ini atau di serahkan ke PD pembangunan.

"Oleh karena itu kini kita sedang mencari cara bagaimana agar kita untung, PKL untung dan semua untung, dan pemerintah tidak mesti mengeluarkan dana tiap tahun," tandasnya .

Firdaus mengakui sudah belajar dari pengalaman selama ini terhadap pasar-pasar milik pemko yang jelas-jelas terus merugi meski sudah di bangun baru.

"Contoh pasar Rumbai tiap tahun pemko harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk biaya operasional," tandasnya.

Sebagai mana diketahui Pembangunan pasar Cikpuan yang dimulai tahun 2010 dengan anggaran Rp 10 miliar lebih, dan dilanjutkan tahun 2011 dengan anggaran Rp 10 miliar dihentikan tahun 2012. Bahkan anggaran yang sudah di tetapkan di APBD murni 2012 di kembalikan dan di coret oleh walikota.(RA5)