Terkait Pengurusan Bansos, Kepala UPTD Bantah Terima Uang

Rabu, 17 Februari 2016

ilustrasi

KUNTO DARUSSALAM (RA)- Terkait pengurusan dana Bantuan Sosial (Bansos) dari pusat untuk pengadaan Drum Band di 23 sekolah setingkat Sekolah Dasar (SD) Kecamatan Kunto Darussalam, Kepala  Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dikpora Kecamatan Kunto Darussalam, Hj Rita Helen MMPd membantah telah menerima uang untuk pengurusan bantuan tersebut.

Hal ini ditegaskan, Hj Rita Helen, Rabu (17/2/2016) di Ujungbatu. Dikarenakan niat luhur untuk memperjuangkan pendidikan di Kabupaten Rohul khususnya di wilayah kerjanya ia memperjuangkan dana bansos untuk 23 SD, yang peruntukannya pengadaan alat Drum Band.

“Proposal pengajuan bantuan itu sudah diajukan kepada tim usung yang dikoordinatori oleh Evi Yulis dan Gusti Randa, namun dikarenakan peralihan jabatan Presiden SBY kepada Jokowi sampai sekarang bantuan itu belum terealisasi,” kata Hj Rita Helen.

Selain itu, ia membantah terkait penerimaan sejumlah uang dari kepala sekolah untuk mengurus dana bantuan tersebut. Malahan, karena berniat untuk memperjuangkan sekolah SD yang ada di wilayah kerjanya agar mendapatkan dana bantuan, ia rela mengeluarkan uang untuk mengurusnya.

“Malahan saya keluar uang untuk memperjuangkan dana bantuan itu, jadi apa yang disangkakan selama ini itu tidak benar,” paparnya.

Keterangan yang disampaikan Hj Rita Helen semakin diperkuat dengan pengakuan Kepala SDN 008 Kunto Darussalam, Sukono. Ia mengaku pernah mengajukan proposal bantuan itu, namun sampai saat ini belum direalisasikan.  

“Tahun 2014 lalu kami pernah mengajukan proposal melalui Kordinator usung dari pusat yang difasilitasi UPTD Dikpora Kunto Darussalam,” tukasnya.

Ketika ditanya apakah ada setoran dana untuk mengurus bantuan tersebut, ia menegaskan untuk pengurusan pihaknya tidak pernah mengeluarkan biaya, malahan Kepala UPTD Dikpora, Hj Rita Helen bersedia mentalangi dana yang dibutuhkan pihak pengurus dari pusat itu.

“Mengenai bantuan dana untuk mengurus dana bansos itu, sekolah kami tidak pernah merasa diperas, apalagi dalam bentuk pungli” tegasnya.

Lebih dalam lagi, sambungnya niat dari Hj Rita Helen untuk memajukan pendidikan di Kecamatan Kunto Darussalam dibuktikan dengan melobi orang yang berpengaruh dalam dunia pendidikan di Jakarta dan mengajukan sejumlah proposal guna kepentingan sekolah-sekolah yang ada di wilayah kerjanya. Namun, sangat disayangkan niat baik tersebut di salah artikan oleh oknum tidak senang dengan dirinya.

“Sangat disayangkan adanya sikap oknum yang tidak senang dengan ibu Rita Helen yang menyalah artikan perjuangannya selama ini untuk dunia pendidikan di Kunto Darussalam,” paparnya.

 

Laporan : LIM