Siswa Siap Lakukan UN Dengan Sistem CBT

Selasa, 03 Maret 2015

ilustrasi

PEKANBARU (RA)- Sesuai arahan Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pendidikan yang mengintruksikan pihak sekolah untuk melaksanakan Ujian Nasional (UN) tingkat SLTA tahun ini dengan dua sistim, yakni dengan sistem Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN) dan Computer Based Test (CBT).

Seperti yang di ketahui, untuk Pekanbaru sendiri hanya enam sekolah yang kemungkinan bakal menggunakan sistim online atau CBT, yakni SMAN 8, SMA Cendana, SMAN Plus, SMK 1, SMK Labor dan SMK Muhammadiyah 2.

Menurut Kepala Sekolah (Kepsek) SMK Muhammadiyah 2, Taharuddin mengatakan bahwa, sampai saat perlengkapan untuk pelaksanaak UN dengan sistem CBT belum sampai ke sekolah. Namun untuk persiapan anak didik dalam menghadapi UN sudah matang.

"Kita siap menggelar UN dengan sistem CBT. Namun untuk melaksanakan ujian dengan sistim ini tentu CBT, yang harus dipersiapkan ada tiga. Sarana pendukung itu, dimana sampai hari ini belum ada yang datang ke sekolah," ujarnya.

Taharuddin menambahkan, untuk jumlah siswa/siswi yang akan ikut UN sebanyak 364 orang.

"Semua persiapan dari peserta sudah siap yakni simulasi UN sendiri sudah dilakukan. Dimana simulasi dilakukan menggunakan alat yang dari kementerian itu. Selain itu kita memberikan keyakinan kepada siswa bahwa mereka mampu hadapi UN," sebutnya.

Untuk SMA N 1 Pekanbaru sendiri lanjut, Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 1 Pekanbaru, Wan Roswita mengatakan bahwa sekolahnya memang tidak termasuk ke dalam enam sekolah yang akan melaksanakan UN CBT, namun pihak sekolah tetap melakukan persiapan.

"Simulasi ujian atau try out sudah berulang kali dilakukan. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya memberikan try out kepada peserta didik dan membahas soal untuk hadapi ujian, sudah ada tiga kali kita gelar try out," katanya.

Lanjutnya, tidak hanya persiapan kompetenti, persiapan psikologis siswa pun dilakukan. Ini untuk membentuk mental siswa agar percaya diri menghadapi UN.

"Di sekolah kami ada 254 siswa yang akan ikuti ujian nasional. Kita juga sudah memanggil motivator dan ustad serta mengumpulkan orang tua untuk menguatkan mental anak," tutupnya.

 

Laporan : nti