Ratusan Wanita Ikuti Workshop Dewan Pers

Selasa, 14 Oktober 2014

suasana work shop wartawan perempuan

PEKANBARU (RA)- Ratusan wanita yang berasal dari kalangan media cetak, online, dan tv, serta mahasiswa mengikuti work shop wartawan perempuan dalam peliputan konflik, bencana alam, kekerasan terhadap anak dan wanita korban pemerkosaan. Diselenggarakan di hotel Pangeran, Selasa (14/10).

Acara di buka langsung oleh, Yosef Adi Prasetyo, Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika, Dewan Pers.

Dikatakan Yosef, wartawan wanita media harus jadi pembela hak wanita, serta menempatkan perempuan tidak harus jadi korban.

"Tujuannya bahwa tidak menempatkan perempuan dan anak-anak menjadi korban dalam penulisan, tetapi melindungi," kata dia.

Pembicara Pertama, Zulfiani Lubis, menyatakan, sengaja mengikut sertakan wartawan perempuan, karena sering perempuan menjadi korban segala hal baik juga korban dari penulisan berita.

Tidak jarang dalam penulisan kode etik jurnalis yang 11 pasal di terbitkan dewan pers sering di langgar.

"Salah satu contoh kecil, korban pemerkosaan Gubernur Riau AM, tidak memerhatikan wanita sebagai korban oleh media, karena nama, foto, dan keterangan keluarga secara terang-terangan di sampaikan tanpa inisial," kata dia.

Intinya dia menghimbau, wartawan perempuan harus jadi pemberita yang membantu korban kekerasan wanita dan anak.

"Wartawan wanita minimal harus jadi kurator dalam menyebarkan informasi," tegas dia.

Hingga sore acara padat materi, ada pembicara lainnya yang juga tampil Imam Wahyudi, dengan topik "teori dan praktik peliputan di daerah konflik" dan Yosef Adi Prasetyo dengan topik "Teori dan praktik peliputan bencana alam".
 

Laporan : Ver