Kiai Jatim Lapor Polisi Soal 'Tak Pilih Khofifah-Emil Ingkari Allah'

Selasa, 19 Juni 2018

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (Antara)

Riauaktual.com - Polda Jawa Timur (Jatim) disatroni 13 kiai dari lima kabupaten, yakni Situbondo, Probolinggo, Lumajang, Pasuruan dan Bangkala. Kedatangan mereka melaporkan terkait terbitnya fatwa fardhu 'ain memilih calon gubernur Khofifah Indra Parawan dan Emil Dardak.

"Saya datang kemari (di SPKT) merasa terpanggil terkait adanya fatwa fardhu 'ain yang menghiasi media dan menurut kami-kami, ini tidak mengatasnamakan forum tapi tokoh pertokoh dari lima kabupaten," kata KH Fahrur Rozie, pengasuh Pondok Pesantren Cangaan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Senin, 18 Juni 20, seperti dilansir beritajatim.com, kemarin.

Fatwa tersebut, menurut dia, meresahkan dunia santri. Bahkan, fatwa tersebut termasuk dalam kategori ujaran kebencian.

Ia menambahkan, fatwa itu juga tidak demokratis di tengah kontestasi pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur pada 27 Juni mendatang. "Kami bersusah payah mensosialisasikan yang kami dukung, dengan adanya fatwa tersebut kami merasa terusik," ujarnya.

Barang bukti yang dibawa sebagai pelengkap laporannya adalah tampilan kutipan berita di berbagai media online, unggahan di sejumlah media sosial dan beberapa video yang diunggah di youtube.

"Sebelumnya, sudah kita ingatkan bahwa fatwa tersebut sebaiknya dicabut, sudah lima kali kita ingatkan tapi tidak digubris. Akhirnya kami bermusyawarah dengan ulama lintas kabupaten dan klimaksnya kita laporkan hari ini," kata Fahrur Rozie.

Ia berharap pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan tersebut.

Sebelumnya ramai diberitakan dan viral di media sosial, sejumlah orang mengeluarkan fatwa bahwa mendukung Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Calon Wakil Gubernur Emil Elestianto hukumnya fardhu ain (wajib bagi setiap umat Islam).

Fatwa itu dihasilkan dalam pertemuan di Ponpes Amanatul Ummah, Mojokerto, 3 Juni lalu, yang dihadiri Khofifah serta melahirkan surat fatwa bernomor 1/SF-FA/6/2018.

Mengutip dalil sebuah kitab, para pendukung Khofifah yang diwakili KH Asep Saifuddin Chalim juga menyebut, umat Islam yang tidak mendukung Khofifah sama dengan mengingkari Allah dan Rasulullah.