Serangan Teroris Gencar Susupi Ojek Online, Polisi Bereaksi Keras, Gojek Angkat Bicara

Kamis, 17 Mei 2018

Penggerebekan rumah terduga teroris di Tangerang, Banten, Rabu (16/5/2018)

Riauaktual.com -  Informasi yang menyebut ojek online (ojol) membubuhi racun pada makanan pesanan konsumen adalah tidak benar alias hoax.

Hal itu diutarakan Kadiv Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono di Jakarta, Rabu (16/4/2018), kemarin.

”Tidak ada informasi tersebut!” terangnya.

Argo mengingatkan, penyebar informasi hoax mempunyai konsekuensi hukum. Terlebih, Polri memiliki tim siber yang siap mengusut informasi hoax dan berdampak meresahkan masyarakat.

“Setiap orang yang dengan sengaja menyebarkan informasi atau berita bohong dan menyesatkan, diancam pidana maksimal 6 tahun atau denda maksimal Rp1 miliar.”

Sementara itu, Direktur Eksekutif Remotivi (pusat studi media dan komunikasi), Muhammad Heychael, menyarankan semua pihak jangan mudah terpancing dengan informasi bohong.

”Mulai dari teori konspirasi mengenai siapa dalang di balik bom Surabaya dan serangan di mako brimob sampai isu soal ojek online disusupi ISIS. Saran saya, bila menemukan informasi semacam ini jangan langsung percaya,” jelasnya.

“Cek kredibilitas penyebar informasi dan konfirmasi ke media-media yang punya kredibilitas, apakah mereka memuat juga? Jika tidak sebaiknya jangan percaya,” sambungnya.

Maraknya informasi hoax belakangan ini memang merembet pada ojol yang juga turut menjadi korban penyebaran informasi bohong dan menyesatkan tersebut.

Terpisah, GO-JEK Indonesia menyesalkan adanya kabar bohong tersebut. Dalam keterangan resminya Go-JEK menghimbau masyarakat tidak terprovokasi dengan isu menyesatkan.

“Teman-teman pengguna GO-JEK, sikapi informasi dengan bijak,” jelas Director Corporate Affairs GO-JEK, Nila Marita.

Dia meminta, informasi hoax jangan disebarluaskan agar tidak menimbulkan kepanikan dan kerugian untuk mitra mitra GO-JEK yang bekerja dengan jujur.

”Cek kebenaran informasi yang anda terima dari sumber terpercaya seperti media nasional dan polisi,” tegasnya.

Nila menekankan, GO-JEK selalu mengutamakan kemanan dan kenyamanan pelanggan. ”Jangan terpancing oleh provokasi,” harapnya.

 

Sumber : pojoksatu.id