Foto ilustrasi by Nissan
Riauaktual.com - Mobil matic dirasa lebih banyak keuntungan. Apalagi jika tinggal di kota besar dengan lalu lintas yang padat.
Tapi, hal-hal kecil dan detil yang bisa mempengaruhi kenyamanan dan sistem operasional kendaraan kadang justru dilupakan. Maka, jika otolovers memiliki mobil matic, hindari hal-hal berikut.
Hal ini dikira akan menjadikan bahan bakar lebih irit. Padahal, hal ini justru akan merusak persneling mobil. Sebab, ketika turunan sudah habis dan jalan mulai rata atau bahkan naik, maka kecepatan akan berkurang. Mau tidak mau, otolovers harus memindahkan transmisi ke posisi D (Drive). Ini tidak akan baik.
Saat memarkir mobi matic, otolovers tidak boleh berpindah dari gigi D ke R tanpa menunggu mobil berhenti. Rem didesain untuk membuat mobil berhenti dan persneling didesain untuk memindahkan gigi. Memaksa persneling untuk berpindah arah dari maju ke mundur dan sebaliknya tanpa berhenti dulu dama saja mempercepat usia persneling.
Menginjak gas dengan dalam saat posisi netral akan membuat mesin mobil menyalurkan tenaga besar. Kopling dan persneling bertugas memindahkan gigi, dengan adanya asupan tenaga besar dari mesin secara tiba-tiba maka kopling akan selip dan hal tersebut akan mempercepat keausannya. Injaklah rem saat di posisi D kemudian injak gas perlahan agar persneling dan kopling bisa menyalurkan tenaga yang sesuai untuk menjalankan mobil sehingga bisa menghemat pengeluaran untuk perawatannya.
Saat mobil berhenti dan otolovers memindahkan transmisi ke P, akan ada mekanisme pengunci yang mencegah gir berputar untuk menggerakkan roda. Memindahkan ke transmisi P saat mobil belum berhenti sepenuhnya sama saja dengan mengadu mekanisme pengunci dengan gir. Besi beradu dengan besi dengan kekuatan mesin yang besar.
Merawat mobil matic sebenarnya tak sulit, jika otolovers benar-benar meperhatikan hal yang detil. Perlakukan mobil dengan halus dan hati-hati.
Sumber : otosia.com