Kisah Hijabers Cantik yang Jadi Satpam Demi Bantu Orangtua

Jumat, 05 Januari 2018

Foto: Dok. Instagram @srimahyunimunif

Riauaktual.com - Sejumlah anak rela berkorban demi membantu meringankan pekerjaan orangtua. Seperti hijabers cantik, Sri Mahyuni Munif. Ia memutuskan berhenti sekolah karena ingin membantu orangtuanya mencari nafkah.

Wanita dengan sapaan akrab Yuni itu mengaku tidak malu menjadi satpam karena yang penting pekerjaannya halal. Ia rela mengambil profesi satpam demi bisa membantu biaya sekolah adiknya dan menjadi tulang punggung keluarga.

"Saya nggak malu bekerja sebagai satpam asalkan halal untuk membantu keluarga," ujar Yuni seperti dilansir dari myMetro.

Yuni merupakan satpam di Sekolah Kebangsaan Jalan Gurney 1, Kuala Lumpur, Malaysia. Ia sudah mulai bekerja sebagai satpam sejak Januari 2016. Wanita 19 tahun itu mengaku memilih pekerjaan satpam sekolah karena ia suka anak-anak.

Hijabers berparas manis ini bercerita kalau ia sudah putus sekolah sejak lima tahun lalu karena memang ingin bekerja membantu ayahnya yang sudah sakit-sakitan. Sang ayah yang berusia 54 tahun lagi tubuhnya sudah tak berdaya untuk mengangkat beban berat karena bekerja menjadi buruh binaan.

"Aku minta ayah istirahat dan aku sanggup berhenti sekolah untuk bekerja demi meneruskan sekola adik serta menjadi tulang punggung keluarga. Aku juga ingin membantu ibu yang bekerja di kedai makanan," kata Yuni.

Yuni pun menuturkan kalau sang ayah awalnya tak setuju dirinya berhenti sekolah. Namun Yuni berusaha meyakinkan sang ayah kalau ia bisa dan sanggup untuk melakukannya agar bisa bekerja mencari nafkah.

"Biarpun ayah bersikeras memintaku jangan berhenti sekolah aku terpaksa melakukannya karena nggak sanggup melihat ayah bekerja dalam keadaan sakit demi mencari sesuap nasi untuk keluarga," tambahnya lagi.

Sebelum bekerja menjadi satpam, Yuni mengaku pernah jualan, bekerja di toko, sebelum akhirnya menjadi petugas keamanan di sekolah. Yuni menikmati profesinya sebagai satpam. Ia mengatakan bekerja sebagai satpam melatih banyak kesabaran terutama dari omongan orang di sekitarnya kalau pekerjaan tersebut dianggap rendah.

"Kadang ada ibu atau bapak melanggar peraturan dan tidak mau mendengar arahanku. Mereka menanggap aku lebih rendah dari mereka. Tapi aku tak terlalu memusingkannya, aku memilih mengalihkan perhatian dengan bermain bersama anaka-anak. Bahkan mereka suka menangis ketika tamat sekolah karena akan berpisah denganku," cerita Yuni.

Kisah Yuni sebagai satpam menjadi viral setelah fotonya yang mengenakan seragam petugas keamanan di Malaysia diunggah ke Facebook. Paras manisnya mampu mengundang netizen untuk berkomentar.

Yuni turut mendapat pujian dan pandangan positif dari netizen. Banyak yang mengatakan kalau Yuni termasuk sosok anak inspiratif. Ia tak malu bekerja sebagai satpam.  (Wan)

 

Sumber: detik.com