Melahirkan Operasi Caesar Bayi Cenderung Alami Kegemukan, Benarkah?

Kamis, 07 Desember 2017

Ilustrasi (Foto: Dailymail)

Riauaktual.com -  dua metode melahirkan yang dikenal oleh masyarakat luas. Pertama, melahirkan secara normal dan kedua, melahirkan melalui operasi caesar.

Pilihan metode biasanya dikembalikan pada orangtua si calon bayi. Namun pada beberapa kasus kehamilan, ibu hamil diharuskan menjalankan operasi caesar guna meminimalisir resiko.

Terkait dengan metode melahirkan, Dilansir dari laman Independent, baru-baru ini ada sebuah hasil penelitian yang cukup menghebohkan. Maria Dominguez-Bello, peneliti dari New York University School of Medicine memiliki hipotesis bahwa bayi yang dilahirkan melalui operasi caesar cenderung mengalami kegemukan. Untuk menjawab hipotesis ini, Maria melakukan uji coba pada sejumlah anjing.

Ia mengumpulkan 13 anjing perempuan hamil untuk dijadikan sampel penelitian. Dari semuanya, didapatkan 69 anak anjing dengan klasifikasi 35 ekor dilahirkan secara normal dan 34 ekor dilahirkan melalui operasi caesar. Setelah 15 minggu berlalu, ternyata berat badan rata-rata anak anjing yang dilahirkan secara normal adalah 39 gram. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan berat badan rata-rata yang dimiliki oleh anak anjing yang dilahirkan secara normal yaitu 45 gram.

Menurut Maria, hal ini terjadi karena operasi caesar menghilangkan sejumlah bakteri baik untuk perkembangan usus dan berat badan pada anak anjing. Bakteri tersebut diklaim hanya bisa didapatkan jika anak anjing dilahirkan secara normal. Alasannya karena bakteri berada di area miss V.

Diduga kuat bakteri tersebut memilikis dampak terhadap kesehatan di masa yang akan datang. Sebab bakteri yang hilang atau berkurang jumlahnya adalah Bacteroides, Ruminococcaceae, dan Clostridiales. Ketiganya ada pada kelompok bakteri yang terkait dengan tubuh ramping.

Lantas, benarkah demikian? Beruntung hasil penelitian ini masih dipertanyakan. Alasan utamanya adalah jumlah dan kualitas sampel penelitiannya dianggap kurang mewakili populasi karena terbatas. Terlebih percobaan ini hanya dilakukan pada hewan dan belum diimplementasikan ke manusia. Sehingga untuk membuktikan hal ini diperlukan penelitian lebih lanjut.

- Mitos melahirkan caesar

Sementara itu, berkembang pula mitos-mitos mengenai melahirkan dengan metode caesar. Simak ulasannya berikut ini yang dilansir dari laman Timesofindia:

Melahirkan caesar tidak menyakitkan

Ini yang paling sering didengar, melahirkan dengan caesar tidak menyakitkan. Padahal, rasa sakit akan dirasakan ketika efek bius lokal sudah habis.

Tidak bisa menyusui

Siapa bilang seorang ibu yang melahirkan caesar tidak bisa menyusui. Tuhan telah menciptakan ASI pada ibu yang baru melahirkan, baik lewat persalinan normal ataupun caesar. Jadi, jangan percaya mitos ya!

Tidak bisa melahirkan normal berikutnya

Banyak pula mitos beredar jika seorang ibu yang telah melakukan persalinan caesar, pada anak berikutnya tidak bisa melahirkan normal. Itu salah! Karena bagaimanapun wanita diciptakan untuk mengeluarkan bayi dari rahimnya jika tak mengalami gangguan komplikasi selama kehamilan.

Jadwal persalinan bisa diatur

Beberapa tahun belakangan, tren melahirkan caesar cukup naik daun. Alasannya karena memilih tanggal baik untuk proses kelahiran. Padahal tidak demikian, jika usia janin belum siap lahir jangan paksakan hal itu. Bisa-bisa bayi Anda tidak siap dilahirkan dengan banyak masalah. (wan)

 

 

Sumber: okezone.com