BMKG: Siklon Dahlia Melemah, Ancaman Baru Menunggu, Ini Daftar Wilayah yang Terancam

Senin, 04 Desember 2017

Foto ist

Riauaktual.com - Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut siklon Dahlia sudah mulai melemah dan menjadi Depresi Tropis (ex-Dahlia).

Hal itu terpantau dari sistem peringatan yang diperoleh dari data satelit dan diperkuat dari radar, Senin (3/12) pukul 19.00 WIB malam tadi.

Akan tetapi, bukan berarti ancaman hilang. Sebab, ada ancaman lain yang sudah mengintai untuk menggantikan siklon Dahlia.

Sebab, bibit siklon tropis di Barat Laut Aceh (93 W) diprakirakan 48 jam ke depan akan mengalami penguatan menjadi siklon tropis ke arah barat laut menjauhi Indonesia mencapai 95 knot.

Hal ini diutarakan Kepala BMKG, Prof. Dr Dwikorita Karnawati saat memberikan pers.

Menurut Dwikorita, meskipun bibit siklon tropis ini tidak berada di dalam area tanggungjawab pusat peringatan dini siklon tropis Jakarta, namun dampaknya masih signifikan terhadap wilayah Indonesia.

“Seperti hujan, terutama sebagian wilayah Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Kondisi ini pun berdampak pada peningkatan gelombang hingga 4 meter, angin kencang, hujan lebat dan potensi kilat/petir,” ujar Dwikorita.

Dalam 3 hari kedepan, lanjutnya, masih terdapat potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat hingga sangat lebat.

Yakni di Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, NTB, NTT.

Selain itu, juga terjadi di wilayah Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua.

“Angin kencang diprediksi bisa mencapai lebih dari 20 knot di Sumatera Utara dan Aceh,” terangnya.

Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat perlu mewaspadai kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon, maupun baliho tumbang, dan kenaikan tinggi gelombang.

Sementara, utuk seminggu kedepan, terjadi potensi hujan lebat secara umum terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, Sumatera Barat, Kep. Riau dan Bangka Belitung.

Hal yang sama juga terjadi di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, NTB, NTT, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua.

Dwikorita menambahkan, bahwa hingga 12 Desember mendatang, diprakirakan curah hujan akan mulai mengalami mansoon break (curah hujan rendah/hujan istirahat).

“Dari hasil prakiraan BMKG, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah bagian Utara mengalami monsoon break,” jelasnya.

Sedangkan wilayah Jawa Tengah ke arah Jawa Timur bagian selatan, hingga Nusa Tenggara masih akan mengalami curah hujan sedang-tinggi.

Selain itu, juga terjadi di Sumatera Bagian Utara termasuk Aceh dan Kalimantan.

Untuk puncak musim hujan, Dwikorita menyebut terjadi pada periode Desember 2017 sampai dengan Februari 2018.

“Khususnya untuk wilayah Sulawesi Selatan, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara,” katanya.

Untuk wilayah tersebut, ia pun mewanti-wanti untuk mewaspadai wilayah-wilayah yang rentan dan berpotensi akan terjadinya bencana hdirometeorologi, seperti banjir, genangan, dan longsor.

“Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini 24 jam bisa mengakses call center 021-6546318, http://www.bmkg.go.id, atau twitter @infobmkg,” pungkasnya.


Sumber : pojoksatu.id