Astagfirullah! Malu ke Tetangga, Nenek Buang Cucu yang Baru Lahir ke Laut

Rabu, 22 November 2017

Riauaktual.com - Seorang nenek di Bintan, Kepulauan Riau, bernama Kartini, 43, ditangkap polisi, lantaran tindakan kejinya.

Pasalnya, Kartini tega melemparkan bayi yang baru dilahirkan putrinya ke laut tidak jauh dari kolong rumahnya.

Adapun alasannya, karena malu anak perempuannya hamil di luar nikah.

Peristiwa menyayat hati itu terjadi pada Senin (20/11) sekitar pukul 03.00 dini hari di Desa Mantang Riau, Kecamatan Mantang, Kabupaten Bintan.

Kartini sempat bimbang ketika hendak melakukan tindakan kejinya itu. Tapi kekhawatiran aib bahwa anaknya telah hamil di luar nikah bakal diketahui tetangga, mengalahkan nuraninya sebagai perempuan.

“Dia (bayi) sempat nangis sebentar, habis tu pejam mata,” katanya menceritakan ekspresi cucunya yang baru keluar dari rahim anaknya itu.

Kartini, yang oleh warga di desanya biasa dipanggil Mak Bunga, menuturkan, malam itu, anaknya SB yang baru berusia 17 tahun merintih menahan sakit di bagian perutnya.

Bak disambar petir, Kartini kaget begitu tahu SB ternyata tengah berbadan dua. Kendati dilanda kepanikan, dia berupaya membantu persalinan anaknya tersebut.

"Tidak tahu kalau anak ibu hamil. Baru malam itu ibu tahu, karena awalnya perutnya biasa saja. Malam itu, ibu kaget, ibu malu sama tetangga,” kata Kartini di Mapolsek Bintan Timur, Selasa (21/11) sore.

Setelah menatap sebentar wajah bayi perempuan yang masih merah itu, Kartini langsung membawanya ke belakang rumah dan membuangnya ke laut.

Tak lama berselang, rasa sesal dan bersalah menghantui pikiran Kartini. Dia lantas menghubungi anak laki-lakinya yang tinggal terpisah dengannya.

“Ibu kasihan dan menyesal waktu itu. Anak laki-laki ibu yang ambil bayi itu dari laut. Itu sekitar pukul 05.30 pagi,” katanya.

Namun, apa daya, bayi yang dilemparkannya ke laut itu sudah tak bernyawa saat diangkat oleh anak lelakinya.

Pagi harinya, Kartini sempat memanggil bidan ke rumahnya untuk memeriksa kondisi anaknya yang baru melahirkan. Bidan menganjurkan agar SB dibawa ke rumah sakit terdekat karena ari-ari si bayi masih tertinggal di dalam rahimnya.

Kepada bidan dan warga yang bertanya tentang kejadian itu, Kartini mengarang cerita bahwa anaknya saat melahirkan langsung brojol dan jatuh ke laut.

Buru-buru dia menyusun skenario pemakaman, agar kecurigaan warga cepat ditutupi. Dia berencana memakamkan cucunya itu sekitar pukul 07.00 pagi.

Namun, renacana itu gagal karena kabar kasus penemuan mayat itu keburu sampai ke jajaran Polsek Bintan Timur.(wan)

 

Sumber: jpnn.com