Waah ! Kesal ditanya soal senjata, Komandan Brimob tepis tangan & marahi wartawan

Kamis, 12 Oktober 2017

irjen murad ismail. ©2017 blogspot.com

Riauaktual.com - Komandan Korps Brimob Inspektur Jenderal (Pol) Murad Ismail terlihat kesal saat ditanya soal polemik senjata api, termasuk amunisi SAGL 40x46 milik Brimob Polri yang ditahan TNI di kargo Bandara Soekarno-Hatta.

Saat hendak menaiki mobil dinasnya yang terparkir di depan Nusantara II DPR, sejumlah wartawan menanyai Murad soal senjata dan amunisi yang berstandar militer tersebut.

Murad merespon pertanyaan itu dengan menepis tangan wartawan yang menyodorkan alat perekam kepadanya. Tak hanya sekali, Murad kembali menepis tangan wartawan lain yang mencoba menanyakan pertanyaan yang sama.

"Senjata itu bukan konsumsi kalian itu konsumsi negara. DPR aja enggak ngomongin senjata," kata Murad dengan nada kesal, sebagaimana dikutip dari merdeka.com.

Para wartawan kembali berusaha mengejar Murad hingga ke mobilnya. Namun, lagi-lagi Murad tutup mulut dan enggan menjawab pertanyaan wartawan terkait senjata dan amunisi SAGL.

Diketahui, Mabes TNI menyita amunisi SAGL 40x46 milik Brimob Polri yang tempo hari tertahan di kargo Bandara Soekarno. 5932 Amunisi tajam diamankan TNI di gudang amunisi Mabes TNI tadi malam (9/10).

"Bahwa tadi malam amunisi sudah dipindahkan ke gudang amunisi Mabes TNI sesuai dengan katalog yang menyertai sejumlah 5.932 butir amunisi," ujar Kapuspen Mabes TNI Mayjen Wuryanto saat konferensi pers di Taman Ismail Marzuki, Selasa (10/10).

Amunisi granat yang diamankan merupakan amunisi standar militer. Penggunaannya tidak diperuntukkan bagi Polri.

Wuryanto menyebut amunisi itu memiliki daya ledak yang kuat dan dapat meluluhlantahkan sepasukan. Malah ia menyebut TNI sendiri tidak mempunyai amunisi seperti itu.

"Sangat jelas dalam katalog bahwa amunisi tajam mempunyai radius mematikan 9 m jarak capai 400m. Keistimewaan amunisi adalah setelah meledak, kemudian meledak kedua dan menimbulkan pecahan lobang-lobang kecil yang melukai maupun mematikan. Granat bisa meledak sendiri tanpa benturan setelah 14-19 detik lepas dari laras," papar Wuryanto.