Lerai Keributan, Seorang Pria di Pekanbaru Tewas Dikeroyok dan Ditikam

Kamis, 30 Maret 2017

Lerai Keributan, Seorang Pria Tewas Dikeroyok dan Ditikam

Riauaktual.com - Suasana Cafe Situmorang di Jalan SM Amin/Jalan Arengka II, Kelurahan Labuh Baru Barat, Kecamatan Payung Sekaki mendadak mencekam saat terjadi keributan antara sesama pengunjung, Kamis (30/3) pukul 03.00 WIB dinihari. Akibat peristiwa itu, seorang pria, Robi (30) tewas di tempat kejadian saat berusaha melerai keributan yang terjadi.
Warga Jalan Dharma Bakti, Labuh Baru Barat itu meregang nyawa setelah ditikam dan dikeroyok 8 orang pengunjung lainnya.

Menurut penuturan Kapolsek Payung Sekaki, AKP Benni Syah, peristiwa berdarah itu sendiri berawal dari seorang pengunjung atau tamu cafe yang tidak mau bayar usai meminta dilayani oleh Ve (25), seorang pekerja seks komersial yang bekerja di TKP. Si pengunjung yang identitas belum diketahui tersebut bahkan langsung kabur tanpa membayar PSK yang sudah dipakainya.

Tak terima pelayanan yang diberikannya tak dibayar, Ve lalu memberitahukannya pada rekannya, Edi Sagala (26). Dibantu oleh korban (Robi), Edi lantas mencari si pengunjung yang bersangkutan. Di tengah pencarian itulah, langkah keduanya tiba-tiba terhenti saat melihat tamu berjumlah 8 orang memukul seorang pengunjung lainnya.

"Sewaktu kejadian, teman korban, Eri (32) juga berusaha melerai keributan yang terjadi. Namun justru dikeroyok oleh para pelaku. Korban lalu datang membantu untuk melerai tapi juga ikut dikeroyok dan dipukuli. Merasa terpojok, korban kemudian berusaha menyelamatkan diri lari ke jalan depan cafe. Meski sudah lari, korban tetap saja dikejar oleh tiga orang pelaku. Korban pun kembali dikeroyok hingga akhirnya ditikam dan tewas di TKP," ujarnya panjang lebar sebagaimana dikutip dari riauterkini.com.

Dia menambahkan, dari lokasi kejadian, pihaknya juga menemukan barang bukti sebilah parang diduga milik pelaku, potongan kayu dan sandal jepit diduga milik korban.

"Robi tewas di TKP karena mengalami sejumlah luka tusukan di dada sebelah kiri. Sedangka rekannya, Eri, berhasil selamat tapi harus dibawa ke rumah sakit karena menderita luka tusuk di perut sebelah kiri. Jenazah Robi sudah kita bawa ke RS Bhayangkara untuk diotopsi," gumamnya.

Disinggung mengenai penyebab keributan yang membuat tewasnya korban, Benni pun belum bisa memastikannya. Pihaknya masih menyelidiki hal tersebut.

"Kita sudah periksa sejumlah saksi, termasuk seorang perempuan (Ve) dan rekan korban, Edi Sagala. Kita masih mendalami penyelidikan," ucapnya.

Pasca insiden pengeroyokan tersebut, lanjut Benny, pihaknya dengan dibackup Satreskrim Polresta Pekanbaru, terus melakukan pengejaran terhadap para pelaku.

"Kita sedang kejar beberapa orang yang diduga sebagai pelaku. Karena satu orang korban lainnya yang merupakan rekan korban, saat ini masih menjalani perawatan medis, akibat luka tusuk di bagian perut," terangnya.

Kapolsek Benny juga menambahkan, dari hasil autopsi sementara, terdapat tujuh luka tusuk senjata tajam yang ditemukan di bagian dada dan lengan korban, dan dua luka tusuk menyebabkan kematian korban.

"Dua luka tusuk pada dada bagian depan, satu luka tusuk pada bagian dada luar (bawah ketiak), dua luka tusuk pada bagian lengan luar dan dua luka tusuk pada bagian lengan dalam," rinci Kapolsek dikutip dari goriau.com.

"Dan dua luka tusuk pada bagian dada depan sedalam 10 sentimeter dan lebar 1 sentimeter yang tembus ke paru-paru dan jantung, menjadi penyebab kematian korban karena mengakibatkan pendarahan," pungkasnya.