BEM UR Pastikan Lakukan Aksi di 121

Selasa, 10 Januari 2017

ilustrasi

Riauaktual.com - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Riau, dengan keras menentang beberapa kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi Dodo yang memberatkan rakyat.

Dimulai dari pencabutan subsidi bahan bakar minyak (BBM), kenaikan tarif daftar listrik, hingga kenaikan pembayaran tarif kendaraan bermotor mulai dari STNK, Pajak, BPKB dan lain sebagainya hingga 3x Lipat.

Abdul Khair, Presiden Mahasiswa UR, sekaligus Koordinator Wilayah Sumbagut, ketika dikonfirmasi, Selasa (10/01), menyebut kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah seperti kenaikan tarif listrik pada pelanggan dengan daya 900 VA yang biasa digunakan rakyat kecil dari Rp.605/kWh akan menjadi Rp.1467,28/kWh, dipastikan sangat tida pro kepada rakyat kecil.

Melalui 3 tahap yang di mulai 1 januari 2017, Yakni 1 Januari 2017 menjadi Rp.791/kWh,  Kenaikan berikutnya adalah 1 maret 2017 menjadi Rp.1.034/kWh, dan 1 Mei 2017 menjadi Rp.1.352/kWh. Terakhir, pada 1 Juli 2017 menjadi Rp.1467,28/kWh. Kenaikan tarif sebesar 242,5% akan membuat rakyat kecil semakin menjerit.

"Kita heran, kemana kebijakan-kebijakan yang pro terhadap rakyat kecil? Apakah pemerintah telah kehilangan cara untuk mengatasi permasalahan ekonomi bangsa selain dengan membebankannya pada rakyat," cetus Abdul Khair.

Untuk itu dikatakan Abdul Khoir, pihaknya sudah menyiapkan sikap sebagai rakyat Indonesia menyatakan sikap:

1. Menolak dengan tegas PP nomor 60 tahun 2016 yang berisi daftar kenaikan biaya kendaraan bermotor hingga 3x lipat yang dinilai menyengsarakan rakyat Indonesia*

2. Menolak dengan tegas kenaikan biaya tarif listrik yang mencapai 242,5% karena akan menyengsarakan rakyat

3. Mendesak Presiden Jokowi mencabut PP nomor 60 tahun 2016 dan membatalkan kenaikan tarif listrik untuk rakyat kecil dengan pelanggan berdaya 900 VA

Atas kondisi tersebut, BEM UR bahkan BEM se Indonesia, berencana akan melakukan aksi turun kejalan pada Kamis (12/1/2017) mendatang, sebagai bentuk penolakan atas kebijakan pemerintah yang dinilai tidak pro dan memberatkan rakyat Indonesia termasuk rakyat Riau.

"Indonesia tidak sedang baik - baik pada saat ini. Di awal tahun pemerintah menghadiahkan sebuah kado pahit dengan mencabut subsidi listrik dan menaikkan tarif STNK, BPKB dan lain-lain, Bagaimana nasib orang tua kita? Bagaimana nasib keluarga kita? Bagaimana nasib masyarakat miskin kedepan? Apa gunanya pemerintah sekarang? Subsidi dicabut, dan masyarakat kini yang mensubsidi pemerintah atas kegagalan pemerintah mencari solusi untuk permasalahan bangsa,"

Untuk itu, Lanjut Khair, Sudah waktunya almamater biru langit bergerak dengan kondisi saat ini!

"Apa yang lebih puitis selain berbicara tentang kebenaran, Kita akan lakukan aksi protes kepada kebijakan pemerintah yang memberatkan rakyat saat ini, untuk itu kepada rekan-rekan mahasiswa, atas nama rakyat Indonesia dan Riau, siapkan almamater, Jalanan menanti aksimu, hari Kamis 12 Januari 2017 kita akan turun lakukan aksi bela rakyat," pungkas Khair. (nti)