Desember 2016, Riau Inflasi 0,23 Persen

Selasa, 03 Januari 2017

ilustrasi

Riauaktual.com - Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau di Kota Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan, pada Desember 2016 terjadi Inflasi sebesar 0,23 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 127,76 pada November 2016, menjadi 128,05 pada Desember 2016. Tingkat inflasi tahun kalender dan tingkan Inflasi Tahun ke Tahun sebesar 4,04 persen.

Kepala BPS Riau, Ir S Aden Gultom MM, Selasa (3/1) menjelaskan, Inflasi di Provinsi Riau yang terjadi pada Desember 2016 ini dikarenakan adanya IHK pada Lima kelompok pengeluaran, dengan Inflasi tertinggi pada kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,83 persen dengan andil 0,14 persen.  

"Komoditas utama yang mengalami inflasi dan memberikan andil terbesar pada kelompok ini adalah tarif angkutan udara, tarif pulsa ponsel, bensin, dan lain sebagianya,"jelas Aden Gultom dikantornya.

Dia menambahkan, kelompok lainnya yang menjadi penyebab inflasi Desember adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,22 persen dengan andil sebesar 0,06 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,16 persen dengan andil 0,03 persen.

Lalu pada kelompok kesehatan sebesar 0,16 persen, dengan andil 0,01 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,05 persen, dengan andil sebesar 0,01 persen. Pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,04 persen, dengan andil sebesar 0,003 persen.

"Sedangkan Satu kelompok pengeluaran lainnya mengalami deflasi yaitu kelompok sandang sebesar 0,34 persen dengan andil deflasi sebesar 0,02 persen," urainya.

Lebih lanjut dikatakannya, dari 23 Kota di Sumatera yang menghitung IHK, 21Kota mengalami Inflasi. Yang tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 2,25 persen, diikuti oleh Pangkal Pinang sebesar 1,95 persen dan Tanjung Pandan sebesar 0,90 persen, sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Tembilahan dan Padang Seidempuan masing-masing sebesar 0,02 persen. Deflasi terjadi di dua Kota yaitu Bukittinggi sebesar 0,57 persen dan Kota Bungo sebesar 0,11 persen.

Dari 10 Ibukota Provinsi di Sumatera, inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Piang, Banda Aceh, dan Bandar Lampung. "Berdasarkan urutan inflasi kota-kota di Sumatera, kota-kota di Provinsi Riau berturut-turut, Pekanbaru berada di urutan ke 11, Dumai urutan ke 19, dan Tembilahan urutan 21," ungkapnya. (nik)