Kesaksian mengerikan korban kapal Zahro Express yang terbakar

Senin, 02 Januari 2017

Kapal terbakar di Muara Angke. ©REUTERS/Darren Whiteside

Riauaktual.com - Korban selamat kapal Zahro Express yang terbakar tadi pagi, Inggrid Pical, mengatakan, dia tidak pernah membayangkan kejadian tersebut menimpa dirinya. Gadis asal Ambon itu, bersama tiga orang lainnya mengandalkan tas dan karpet karet sebagai penopang selama berenang di laut pasca lompat dari kapal yang ditumpanginya itu terbakar.

"Kita pakai tas sama ada itu (karpet karet) karena pelampungnya sudah habis terbagi bagi," ujar Inggrid, di Pelabuhan Muara Angke, seperti dikutip dari merdeka.com hari ini.

Inggrid menceritakan, pada saat melompat dia sempat melihat penumpang berhamburan menyelamatkan diri. Kapal sudah terlihat memerah dilahap api, asap hitam membumbung tinggi ke langit di tengah laut.

"Banyak orang yang berdiri di pinggiran kapal teriak-teriak, mungkin mereka ragu mau melompat. Tapi ada ABK yang mendorong sebagian penumpang, karena asap semakin banyak," ungkap Inggrid.

Inggrid mengatakan, kapal nelayan sangat membantu mereka saat menyelamatkan diri di laut. Dengan adanya kapal tersebut Inggrid bersyukur masih bisa selamat.

"Saya nggak tahu gimana kalau nggak ada kapal itu. Meskipun kami bisa berenang tapi kondisi seperti itu baru kali ini kami rasakan," ungkapnya.

Diberitakan, jumlah korban tewas akibat kebakaran kapal penumpang Zahro Express di Muara Angke, Jakarta Utara, bertambah menjadi 23 orang, kemudian 17 orang lainnya luka-luka, dan 17 orang lainnya masih dalam pencarian, kata Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu sore.

"Sebanyak 194 penumpang lainnya selamat dan dievakuasi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dihubungi dari Bumiayu, Jawa Tengah, Minggu.

Berdasarkan laporan dari lapangan oleh BPBD DKI Jakarta, Sutopo menuturkan dari 23 orang meninggal dunia tersebut, tiga korban sudah berada di Rumah Sakit Atmajaya, Jakarta Utara. Sedangkan 20 korban lainnya sedang dievakuasi untuk dibawa ke RS Atmajaya.

Sebanyak 20 korban tewas, kata Sutopo, ditemukan di dalam kapal Zahro Express setelah kapal tersebut dievakuasi oleh petugas gabungan ke pelabuhan Muara Angke.

Sutopo merinci tiga korban tewas yang sudah diidentifikasi adalah Jeksen Wilhelmus (40 tahun). Jeksen berdomisili di Tajur, Bogor, Jawa Barat.

Korban kedua bernama Masduki yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat.

"Sedangkan korban ketiga yang sudah diidentifikasi bernama Alia berjenis kelamin perempuan," ujar Sutopo.

Sebanyak 10 mobil pemadam kebakaran dan satu unit kapal pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang membakar kapal bertujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu itu. Petugas menerima laporan kebakaran kapal itu pukul 08.46 WIB.