Gandeng Interpol, polisi terus buru Bahrun Naim di Suriah

Rabu, 28 Desember 2016

bahrun naim

NASIONAL (RA) - Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap empat orang jaringan teroris kelompok Jamaah Anshorut Daulah Khilafah Nusantara (JADKN) pimpinan Bahrun Naim. Kelompok teroris yang merencanakan pengeboman di depan Istana Merdeka, Jakarta ini sebelumnya dibuntuti tim Densus dari Solo, Jawa Tengah. Pemimpin mereka, Bahrun Naim sendiri disebut menetap di Suriah dan berafiliasi dengan ISIS.

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar memastikan kepolisian tak hanya memburu sel-sel kecil bentukan Bahrun Naim. Namun, turut pula memburu Bahrun Naim di Suriah. Untuk itu, kepolisian melakukan koordinasi dengan Interpol untuk dapat memburu mantan narapidana kepemilikan senjata api dan bahan peledak pada tahun 2010 tersebut.

"Kita tetap melakukan kerja sama internasional. Kita tahu bahwa yang bersangkutan berada di luar wilayah yuridiksi NKRI. Tentu kerja sama internasional sedang kita lakukan," kata Boy di Kemenko Polhukam, Jakarta, seperti dikutip merdeka.com hari ini.

Boy mengakui tak butuh waktu singkat untuk dapat memburu Bahrun Naim. Terlebih, Bahrun tinggal di negara yang sedang berkonflik.

"Ya mudah-mudahan bisa kita tangkap. Tapi kan kita tahu kondisi di Suriah dan Irak tidak stabil," katanya.

Sementara itu, Mantan Kapolda Banten ini mengatakan kepolisian bersama Interpol tengah menunggu waktu yang tepat dalam menciduk Bahrun yang juga aktor dari serangan terorisme di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu itu.

"Kita menunggu waktu yang tepat untuk hasil kerja sama yang baik dengan negara-negara terkait," katanya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavina menyebut Bahrun Naim merupakan otak dari rencana pengeboman yang menargetkan Istana Kepresidenan, Jakarta. Tito mengatakan, Bahrun Naim mengendalikan jaringan dan membiayai aksi terorisme dari Suriah.

"Teroris ini adalah kelompok yang merupakan sel dari kelompok Bahrun Naim yang ada di Suriah. Modusnya, dia membuat sel-sel kecil. Selnya cuma ada enam orang mereka ini, dipimpin oleh Solikin dan lain-lain," kata Tito usai menghadiri Maulid Nabi Muhammad di Lapangan Gasibu,Bandung, Jawa Barat, Senin (12/12).

Polisi menggagalkan rencana pengeboman Istana Presiden dengan membekuk empat tersangka di Perum Bintara Jaya VIII, Bekasi, Sabtu (10/12). Dua orang tersangka, yaitu MNS dan AS, diamankan di jalan layang Kalimalang.