Ini sosok Dodi Triono korban pembunuhan sadis di Pulomas

Rabu, 28 Desember 2016

Keluarga korban perampokan di Pulomas. ©instagram.com/dianitagemma

NASIONAL (RA) -  Ir Dodi Triono dan dua putrinya menjadi korban pembunuhan sadis di rumahnya sendiri di kawasan Jl Pulomas Utara no7A, Jakarta Timur. Dia, 2 putrinya, seorang tamu, dan 2 sopirnya disekap di kamar mandi ukuran kecil.

Saat pintu kamar mandi itu didobrak polisi dibantu warga sekitar, ditemukan enam orang tewas dan lima lainnya lemas. Di tubuh Dodi juga ditemukan bekas darah. Lalu siapa sosok Dodi yang jadi sasaran rampok sadis?

Dari identitas yang ditemukan polisi, Dodi adalah pria kelahiran Jakarta, 17 Mei 1957. Sehari-hari, dia bekerja sebagai pekerja swasta dengan fokus bidang arsitektur dan properti.

Di lingkungannya, Dodi dikenal sebagai RT. Meski berada, Dodi cukup punya hubungan baik dengan warganya.

Dodi sudah dua tahun tinggal di rumah yang menjadi lokasi pembunuhan. Bangunan rumah bercat krem putih itu terdiri dari dua lantai dengan luas tanah diperkirakan mencapai 500 meter persegi.

Rumah itu dikurung pagar hitam yang tingginya lebih kurang 4 meter. Rumah model minimalis itu tepat berada di depan Kali Sunter.

Dari tampak depan, lantai dua terdapat dua ruangan dengan balkot. Rumah itu didominasi kaca-kaca besar yang membuat kesan bangunan semakin mewah. Disebut-sebut, rumah itu juga memiliki kolam renang. Dodi punya dua sopir dan empat asisten rumah tangga.

Warga sekitar sempat menyebut Dodi bukan orang sembarangan. Dia punya sejumlah proyek besar di Jakarta. Salah satunya di Senayan.

"Dia pimpinan proyek di Senayan," kata Dewi, kerabat Dodi.

Ketua RW 16 Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, Abdul Gani, juga menceritakan, Dodi Triono punya kedekatan dengan Presiden Joko Widodo. Keduanya pernah bertemu saat Jokowi menjabat sebagai gubernur DKI.

"Pak Jokowi baru jadi gubernur satu bulan saja langsung makan malam sama Pak Dodi, sama saya bareng. Dia dapat ucapan dari Jokowi 'mas apa yang bisa saya bantu?'. Diundang makan itu dulu sama Pak Dodi. Berarti punya kedekatan kan ya. Saya yakin punya kedekatan," ujar Gani di Pulomas utara, No 7A, Pulogadung, jakarta timur, Selasa (27/12)

Menurutnya, Gani sering berada di luar negeri dan hanya bertemu cuma hari Sabtu selama seminggu.

"Ya mungkin pengusaha, arsitek mungkin ya. Pak Wali Kota juga hadir. Saya ketemu Pak Dodi cuma hari Sabtu. Sehari-hari ke luar negeri. Ke Jepang, ke Hongkong," kata dia.

Kini kasus pembunuhan sadis sudah diselidiki polisi. Jasad Dodi dan dua putrinya serta tiga korban lainnya sudah dibawa ke RS Polri.

Sumber : Merdeka.com