HUT ke-62 Lantas, Polda Riau, Gubri dan Jasa Raharja Jalin MoU

HUT ke-62 Lantas, Polda Riau, Gubri dan Jasa Raharja Jalin MoU
Kapolda Riau, Nandang saat memotong nasi tumpeng pada HUT ke-62 Lantas di Aula Bhayangkara Brimob Polda Riau, Jumat (22/9). Foto ig

Riauaktual.com - Polda Riau, Gubernur Riau dan PT Jasa Raharja menjalin MoU pada HUT ke-62 Lantas yang diperingati, Jumat (22/9) di Aula Bhayangkara Brimob Polda Riau.

Kapolda Riau, Brigjen Pol Nandang dan Wakil Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim yang mewakili Gubri, Arsyadjuliandi Rachman dan Jasa Raharja menandatangani MoU terkait perbaikan pengelolaan Samsat.

Perayaan HUT Lantas dilakukan pemotongan nasi tumpeng yang pertama kali dipotong oleh Kapolda dan Wagubri. Kemudian memberikan tumpeng yang dipotong kepada personel lantas.

Pada peringatan HUT ke-62 Lantas tersebut, dihadiri Wakapolda Riau, Brigjen Pol Ermi Widyatno, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas), Kombes Tulus Ikhlas dan para pejabat utama Polda Riau, Ibu Bhayangkari, Duta Lalu Lintas dan lainnya.

Selain pemotongan tumpeng, perayaan HUT Lantas turut berlangsung meriah. Seperti penampilan lucu para polisi cilik (Polcil) dan door prize.

Pada usia yang ke-62 ini, Kapolda Riau, Nandang berharap kedepannya keselamatan berlalu lintas tetap diutamakan.

Terlebih lagi bagi anak-anak yang masih di bawah umur sudah bisa mengendarai sepeda motor, sehingga potensial menjadi korban kecelakaan.

"Jangan sampai anak-anak meninggal sia-sia. Kalau sudah meninggal karena laka lantas, itu sudah sia-sia. Maka dari itu ketertiban menjadi salah satu kunci utama," kata Nandang.

Selanjutnya, pesan dia, para orang tua harus betul-betul mengawasi anak-anaknya agar tidak mengendara sepeda motor.

Apalagi saat ini rata-rata anak di bawah umur sudah bisa mengendarai sepeda motor. Dari SD hingga SMA.

"Anak SD saja sudah bisa naik motor. Karena motor sekarang sudah gampang di bawa seperti motor matic. Tapi kalau tidak ada SIM, maka itu tidak diperbolehkan," terangnya.

Selain itu, lanjut Nandang, emosi anak-anak ketika mengendarai sepeda motor juga belum bisa dikendalikan. Secara adminitrasi dan hukum yang anak-anak belum boleh naik motor.

Ketika ditanya persentase kecelakaan lalu lintas di wilayah Riau, dia mengaku meningkat setiap tahunnya.

"Peningkatan sudah pasti. Tapi drastis atau tidak itu tergantung, karena jumlah kendaraan terus bertambah. Sehingga jumlah aktivitas di jalan juga bertambah," ujarnya.

Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi terjadinya kasus laka lantas, semua pihak harus berperan memberikan penerangan. Atau tidak hanya polisi saja yang bersosialisasi, penyuluhan, imbauan dan sebagainya.

"Semua aparatur negara harus terlibat. Dalam hal ini Pemda juga mesti memberikan pencerahan kepada masyarakat memberikan pencerahan agar tumbuh rasa kesadaran dan ketaatan dalam berlalu lintas," ungkap Nandang.

Jika tidak dikasih tau dengan cara sosialisasi, maka masyarakat tidak akan memperoleh kesadaran tersebut. Kasus laka lantas akan terus meningkat.

"Kadang orang kita malas membaca. Hanya bisa melihat saja," imbuhnya.

Tak hanya itu, sambung Nandang, petugas polisi lalu lintas (Polantas), kedepannya lebih memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.

Mulai dari pengamanan arus lalu lintas, meminimalisir kemacetan dan giat melakukan pencegahan.

"Ya, kalau pelayanan mesti ditingkatkan lagi. Jalin koordinasi dan komunikasi dengan instansi yang ada. Sehingga kasus kecelakaan lalu lintas akan bisa menurun di wilayah Riau," tambah Nandang. (ig)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

index