Kalau Tower Tetap ada, Wali Murid Ancam Pindahkan Anaknya dari SDN 187 Pekanbaru

Kalau Tower Tetap ada, Wali Murid Ancam Pindahkan Anaknya dari SDN 187 Pekanbaru
Satpol pp segel tower di SDN 187 Pekanbaru

Riauaktual.com -  Keresahan warga dan orangtua serta wali murid atas keberadaan Tower Microcell Pole Telekomunikasi yang berdiri di pekarangan SDN 187 Jalan Melati III kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan, memuncak.

Bahkan, jika tower itu tetap berdiri di lingkungan sekolah, orangtua dan wali murid berencana memindahkan anaknya dari sekolah tersebut, mengingat besarnya efek negatif yang akan dirasakan anaknya jika tetap bersekolah dan beraktivitas di lingkungan sekolah yang ada tower tersebut.

Hal ini disampaikan oleh salah seorang wali murid dan juga seorang warga yang tinggal tidak jauh dari sekolah, Sarimin, saat dihubungi melalui selulernya, Jumat (21/7/2017) menyampaikan bahwa warga, orangtua wali murid serta kepala sekolah sejak awal memang sangat resah adanya pembangunan tower di lingkungan sekolah tersebut.

"Apapun bentuknya kami warga tak setuju tower berdiri di sekolah, kemarin saya tanya-tanya sama wali murid semuanya, kebetulan nongkrong di warung kami ini, memang tak setuju ada tower di situ, kalau dipasang biarlah anak saya cabut dari situ katanya," ujar Sarimin menceritakan hasil bincang-bincang dengan orangtua murid.

Kekhawatiran orangtua murid ini bukan tanpa alasan, mereka resah jika anak mereka yang masih usia anak-anak, setiap hari bermain di bawah tiang tower, maka akan berdampak buruk dari radiasi yang ditimbulkan tower telekomunikasi tersebut maupun hal-hal lain yang tidak terduga terjadi atas keberadaan tower itu.

"Dia pikir radiasinya, dia baca di google juga radius radiasi itu 20 meter sementara anak-anak bermain di bawahnya, yang jelas harus dicopot tower itu jangan ada tower di sekolah," ujar Sarimin.

Jika memang harus berdiri di lingkungan sekolah, maka harus dijauhkan dari lokasi anak-anak biasa bermain atau ditempatkan di lokasi yang bukan tempat anak-anak bermain, kemudian kepada masyarakat disosialisasikan bagaimana dampak tower itu serta kemana masyarakat bisa mengadu jika ada keluhan.

"Sosialisasikan ke warga efeknya, kalau ada efeknya sampaikan, keluhan kemana biar jelas," pintanya.

Sarimin beserta orangtua murid lainnya akan kembali menemui kepala sekolah untuk mendukung agar kepala sekolah memperjuangkan tower itu segera pindah dari lingkungan sekolah. Karena bagaimanapun, sekolah ini merupakan tempat menimba ilmu anak-anak mereka, tak boleh dirusak oleh keberadaan tower tersebut.

Sebelumnya diberitakan, tower itu saat ini telah disegel pihak Satpol PP, Kepala Sekolah berharap ada langkah cepat sehingga tower tersebut tidak berdiri lagi di pekarangan sekolah. Mungkin pengaruh radiasi perlu dibuktikan dengan mendatangkan ahli laboratoruim atau pihak yang berwenang dalam masalah itu, namun dampak nyata yang setiap hari terlihat, anak-anak bermain di sekitaran tower bahkan memanjatnya.

"Kalau di depan itu anak-anak kasihan, dari awal jangan di depan, anak-anak saya kelas 2, kelas 3 gimana, manjat-manjat tuh, gak mungkin kita pantau terus, kelas 1 dan 2 itu sedang lasak-lasaknya, manjat-manjat di pagar-pagar besi itu (pagar tower,red), kayak mainan sama dia," terang Kepala SDN 187 Hj Legiyem Yahman SPd saat dikonfirmasi.

Dijelaskannya, pagar besi kecil di tower tersebut yang dibuat oleh kontraktor sebagai pengamanan tower, menurutnya tidak berpengaruh banyak, sebab anak-anak malahan semakin bersemangat untuk memanjatnya bahkan ingin masuk di pekarangan tower membuat keselamatan anak-anak terancam.

Memang sekolah juga memiliki pagar yang cukup tinggi terbuat dari kayu, ternyata pengakuan kepala sekolah, pagar tersebut dulunya yang cukup tinggi juga dipanjat oleh anak-anak saat bermain, kemudian dilarang dan diajarkan setiap hari tentang bahaya bermain dengan memanjat pagar.

"Satu taun itu pak dinasehati setiap hari agar tidak memanjat pagar, jangan merusak tanaman dan sebagainya, eh sekarang ada lagi tantangan baru muncul tower dan lebih bahaya lagi, tapi itulah kita pekerja, inilah tantangan kita," terangnya. (Mad)

 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

index