Kios Disegel Pengelola, Pedagang Plaza the Central Mengadu ke DPRD Pekanbaru

Kios Disegel Pengelola, Pedagang Plaza the Central Mengadu ke DPRD Pekanbaru
pertemuan anggota dprd bersama perwakilan pedagang

Riauaktual.com - Ratusan pedagang yang memiliki kios di Gedung Plaza The Central atau lebih dikenal dulunya dengan sebutan pasar kodim mendatangi Kantor DPRD Kota Pekanbaru, Kamis (30/03).

Kedatangan para pedagang ini semata-mata menentang kebijakan pengelola Gedung Plaza The Central dibawah naungan PT.Peputra Maha Jaya yang menaikan tarif sewa kios dan biaya servisce charge setiap tahunnya hingga mencapai 70 persen. Dan bahkan kios Pedagang mulai hari ini sudah tidak bisa gunakan, karena di segel oleh pengelola dengan alasan pembayaran sewa belum menemukan titik temu.

Perwakilan pedagang pasar Kodim ini diterima langsung oleh beberapa Anggota DPRD, diantaranya Puji Daryanto, Herwan Nasri dan Zaidir Albaiza dari Komisi IV yang mana mewakili Komisi II yang saat ini sedang berada diluar kota.

Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang Banmus DPRD Kota Pekanbaru, para pedagang mengaku sudah meyampaikan keberatan kepada pihak pengelola namun tidak direspon sama sekali.

"Pihak pengelola tidak merespon keluhan kami mengenai kenaikan sewa kios 25 persen, kenaikan servisce charge 25 persen, hingga biaya-biaya lain atau ppn yang kalau ditotal semuanya sampai 70 persen," ungkap perwakilan pedagang Fatrizo.

Mengigat kondisi pasar saat ini sangat sepi, kata Fatrizo, pihaknya sangat keberatan dan tidak sanggub, untuk itu ia berharap dengan pertemuan ini bisa memediasi atau membantu para pedagang menyelesaikan persoalan yang ada bersama pengelola.

Selain persoalan kenaikan sewa kios dan servisce charge, pedagang juga mengeluh soal renovasi bangunan yang dilakukan pihak pengelola yang sangat menganggu kenyamanan pedagang bahkan para pengunjung.

"Salah satu penyebab sepinya pengunjung karena adanya renovasi, pengunjung mengeluh debu, selain itu juga banyak kios yang masih kosong sehingga penggunjung enggan untuk berbelanja karena tak banyak pilihan, otomatis omset kami juga menurun," keluhnya.

Sementara perwakilan pedagang lainnya, Jimi yang berdagang di gedung A juga mengeluhkan hal serupa, bahkan kenaikan sewa kios tersebut sangat dipaksakan.

"Setiap gedung itu beda-beda kenaikannya, kalau saya di gedung A itu sewa kiosnya Rp.900 ribu hingga Rp.1 juta, alasannya gedung A lebih bagus dan ada Ac, kenyataanya AC nggak dingin masih mending kipas angin," ucapnya.

Menurut pengakuan pedagang Lainnya Dodi, saat ini kondisi Kios masih disegel oleh pihak pengelola sampai para pedagang menyetujui atas kenaikan sewa tersebut, untuk itu, pihaknya berharap Pemko bersama DPRD bisa segera membantu para pedagang untuk berkoordinasi dengan pihak pengelola agar membuka kembali segel tersebut.

"Dari awal kami sudah melayangkan surat ke Komisi II, Disperindag namun belum ada tindak lanjut, sementara kios kami masih disegel, kami berharap sementara waktu dibuka kembalilah segel tersebut, kalau seperti ini terus siapa yang kasi kami makan," tuturnya.

Dikatakannya lagi, seandaipun harus dinaikan sebaiknya ditemukan kata sepakat terkait besaran, dan juga pengelola harus bisa membuat Gedung Plaza The Central  ramai oleh pengunjung.

"Kalau sekarangkan tidak, terkadang hari ini ada yang datang, ada yang belanja dan besoknya tidak ada. Ini kan tidak sebanding dengan pengeluaran kami para pedagang," pungkasnya. (DWI)
 

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

index