Petani Belum Maksimal Olah Lahan, Harga Sayur Naik

Petani Belum Maksimal Olah Lahan, Harga Sayur Naik
El Sabrina

PEKANBARU (RA) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, El Sabrina mengakui saat ini harga sayur di pasaran mengalami kenaikan. Menurut El, kenaikan harga sayur tersebut disebabkan para petani belum beroperasi sepenuhnya pasca lebaran Idul Fitri, sehingga pasokan sayur di pasaran menjadi berkurang.

"Kenaikan harga ini dikarenakan belum normalnya pasokan bahan pokok dari petani, ini biasa terjadi dua pekan usai perayaan hari keagamaan. Para petani belum seluruhnya kembali bekerja seperti hari biasanya, baik karena baru pulang dari mudiknya maupun petani yang belum turun ke ladangnya untuk melakukan pengelolaan kembali terhadap lahannya. KOndisi inilah yang membuat pasokan yang dijual di pasaran jumlahnya belum normal seperti hari biasa," ungkap El ketika dikonfirmasi, Jumat (7/9).

Dikatakannya, kenaikan yang terjadi saat ini tidak begitu signifikan. Namun, menurut El, kondisi tersebut tidak akan berlangsung lama, karena petani saat ini sudah mulai menanam kembali hingga panen berikutnya akan kembali normal lagi pasokan di pasaran.

"Laporan kemarin ke kita kenaikan harga itu terjadi pada tomat, sayuran, dan beras. Tapi kenaikan ini tidak begitu signifikan, hanya berkisar pada 5 persen. Kita masih maklumi dan ini wajar terjadi," kata El lagi.

El menambahkan, kenaikan harga sayur mayur di pasaran saat ini sifatnya masih temporer, bahkan harga tersebut tidak naik pada seluruh pasar. Seperti pada pasar tradisional harga masih normal dan berpariasi juga serta tidak rata.

"Kita terus lakukan pantauan, berdasarkan pengalaman kita setiap tahun memang kenaikan harga pasca lebaran ini terjadi karena petani belum maksimal melakukan pengolaan terhadap lahannya. Tapi, kalau ada kenaikan yang tidak noramal, maka kita turun ke lapangan untuk meninjau apa yang terjadi," pungkasnya. (RA1)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

index